
Setiap tahun ada ribuan bahkan ratusan ribu buku yang terbit di dunia ini dan tahun ini buku yang setidaknya sedikit mengubah kebiasaan saya adalah ‘Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat’ karya Mark Manson. Terbit pertama kali di Amerika Serikat pada tahun 2016 dan tak lama setelahnya buku ini berhasil masuk daftar bestseller The New York Times selama bertahun-tahun. Jumlah halaman 243, tak butuh waktu lama untuk menghabiskannya.
Buku ini bukan mengajak kita untuk acuh tak acuh terhadap segala hal, melainkan pilihlah hal yang menurut kita pantas untuk diperjuangkan dan buanglah yang tidak pantas. Gaya bahasa yang digunakan Mark Manson cukup nyeleneh, banyak kata kasar, sarkastik, dan cenderung blak-blakkan, sangat berbeda dari kebanyakan buku pengembangan diri lainnya. Manson menggunakan banyak cerita nyata dari pribadi dan para tokoh terkenal untuk memperkuat argumennya.
Banyak pembelajaran penting, salah satu yang sampai sekarang saya pegang adalah prinsip lakukan sesuatu. “Jangan hanya duduk-duduk. Lakukan sesuatu. Jawaban akan muncul,” ia menjelaskan bahwa janganlah menunggu suatu motivasi untuk melakukan sesuatu, melainkan lakukanlah sesuatu dan motivasi pasti akan muncul dengan sendirinya. Tak heran mengapa buku ini terjual sebanyak 10 juta kopi di seluruh dunia. Dengan banyaknya pembelajaran filosofis yang dikemas secara sederhana, buku ini sangat pantas untuk dibaca.
Kelebihan Buku
Buku ini sangat padat dan jelas, Mark Manson menjelaskan segala halnya dengan to the point tanpa banyak basa-basi yang berujung penambahan jumlah halaman. Saya sangat suka dengan gaya bahasanya yang nyeleneh dan blak-blakkan, rasanya seperti dirinya yang langsung menampar saya dengan kenyataan. Pesan-pesan yang disampaikan penulis juga sangat relevan dengan permasalahan modern yang kita hadapi.
Banyak kisah nyata dari tokoh sejarah dan pengalaman pribadi dari sang penulis di tiap babnya, membuat kita menjadi lebih paham akan poin yang disampaikannya. Saya sangat suka ketika ia menggunakan perumpamaan seorang yang sukses tetapi bukan yang paling sukses di bidangnya.
Kekurangan Buku
Buku ini mengandung kata-kata kasar dan sarkasme yang mungkin tidak akan cocok bagi sebagian orang. Menurut saya pembahasannya kurang terstruktur tidak seperti buku self improvement pada umumnya. Dan isinya lebih banyak pembahasan mengenai pola pikir daripada langkah atau teknik untuk penyelesaian suatu masalah.
Cocok Untuk
Cocok untuk seseorang yang telalu mementingkan banyak hal dan sudah bosan dengan buku motivasi yang terlalu manis.
Kesimpulan
Buku ini mengajarkan kita untuk bodo amat terhadap hal-hal yang tidak terlalu penting dan fokus kepada hal yang penting, ada banyak pembahasan yang relevan dengan masa kini. Pembahasannya to the point tanpa banyak basa-basi dan kata-kata yang manis. Penggunaan kisah-kisah dari penulis dan tokoh terkenal membuat penjelasannya mudah dipahami. Gaya bahasanya yang kasar dan penuh sarkasme terdengar nyata, tetapi akan kurang cocok bagi sebagian orang. pembahasannya kurang terstruktur dan isinya lebih banyak mengenai pola pikir ketimbang langkah-langkah penyelesaian suatu masalah.
“Masa bodoh bukan berarti menjadi acuh tak acuh; masa bodoh berarti nyaman saat menjadi berbeda.”
–Mark Manson, Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat